SUMBARKITA.ID — Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo buka suara terkait polemik murid SD melawan dan berkata kasar pada guru. Safaruddin kecewa dan marah. Ia meminta tak ada pihak mengintervensi kasus tersebut.
Bupati mengatakan, dirinya telah memanggil sejumlah pihak diantaranya Kadis Dikbud, Ketua PGRI, Pengawas Sekolah, Camat Akabiluru dan Kepala Sekolah SDN 07 Sariak Laweh pada Kamis, (20/07/2023).
Pada pertemuan tersebut dirinya meminta kasus tersebut segera dituntaskan. Bupati juga mengingatkan semua jajaran untuk tidak pernah mengintervensi guru.
“Agar menuntaskan video yang viral anak melawan ke guru dan begitu juga video guru minta maaf. Karena semua tanpa sepengetahuan saya maka saya panggil semua pihak yang berkepentingan agar menyelesaikan atau mendudukkan masalah ini dengan tuntas, dengan menghadirkan seluruh pihak terkait,” sebut Safaruddin dikutip dari keterangannya, Jumat (21/7/2023).
Bupati juga menyampaikan permintaan maaf atas kisruh yang terjadi. Safaruddin meminta maaf kepada seluruh guru di Kabupaten Limapuluh Kota dan Indonesia, serta berjanji akan menuntaskan permasalahan tersebut.
“Perasaan kita sama. Sama-sama terluka. Perasaan kita sama. Sama-sama kecewa. Saya terluka menyimak kabar viral itu. Saya lebih kecewa lagi, ketika mananggapi mengapa justru sang guru yang disuruh minta maaf?,” ujarnya.
“Kekecewaan saya sungguh tak terkira. Saya jarang marah memang. Namun, bila sudah menyangkut harkat dan martabat guru, saya tak bisa main-main. Bagi saya ini adalah sesuatu yang sangat serius,” sambungnya.
Safaruddin menegaskan, Islam memberikan penghargaan tertinggi pada guru. Guru tak boleh dilecehkan, apalagi ditekan-tekan.
“Sulit saya menahan rasa kekecewaan ini ketika sang guru yang sangat mulia justru seperti ditekan untuk minta maaf,” ujarnya. ***