SUMBARKITA.ID – Buntut video viral potong celana di lingkungan asrama Universitas Andalas (Unand), empat pembina asrama langsung dinonaktifkan. Selain menonaktifkan para pembina asrama, Unand juga akan melakukan evaluasi di lingkungan asrama.
“Adik-adik pembina kami nonaktifkan dulu untuk sementara waktu,” kata Direktur Kemahasiswaan Unand Kandra Fahmi kepada wartawan, Selasa (1/11/2022).
Fahmi mengungkapkan, hukuman pemotongan celana bagi yang melanggar di asrama bukan peraturan yang dikeluarkan pihak kampus. Ia menduga kejadian itu merupakan kesalahan penafsiran dalam pembinaan antara senior dan junior di lingkungan Asrama.
Sebelumnya, Rektor Unand Yuliandri mengatakan, unsur pimpinan Unand juga sudah mengumpulkan mahasiswa senior dan pembina asrama, mahasiswa yang menjadi korban serta mahasiswa senior yang pernah tinggal di asrama untuk dimintai penjelasan.
Berdasarkan pendalaman, diketahui bahwa telah terjadi kealpaan dalam pelaksanaan tata tertib kehidupan berasrama.
Dia menuturkan, peristiwa tersebut bermula ketika mahasiswa tersebut hendak pergi keluar asrama pada Sabtu (29/10/2022). Namun, mahasiswa tersebut dinilai melanggar ketentuan tata tertib asrama, yaitu memakai rok dan tidak boleh memakai celana.
Atas pelanggaran tersebut, mahasiswa pembina asrama memerintahkan mahasiswa tersebut untuk menggunting celananya sendiri.
“Kejadian ini direkam oleh mahasiswa pembina asrama dan disebarkan di kalangan asrama sendiri, untuk menimbulkan efek jera bagi mahasiswa lainnya,” ungkap Yuliandri.