PADANG, SUMBARKITA – Kampus 2 SMA Negeri 1 Padang dinilai tidak memiliki fasilitas dan sarana belajar yang lengkap seperti di kampus 1. Selain itu, para siswa di kampus 2 juga merasa dikucilkan saat berkunjung ke kampus 1 untuk mengikuti program ekstrakurikuler.
Sebab demikian, beberapa perwakilan wali murid sepakat untuk menyurati Dinas Pendidikan Sumbar dan SMAN 1 Padang untuk menyampaikan berbagai keluhan yang dirasakan para siswa saat belajar di kampus 2.
Salah seorang perwakilan wali murid, Roli Pasla banyak kekurangan sarana dan prasaran di kampus 2. Ruangan kelas yang mestinya hanya bisa menampung 20 siswa, saat ini diisi lebih dari 30 siswa.
Tak hanya itu, kampus 2 juga tidak memiliki shelter sebagai tempat evakuasi saat terjadinya gempa. Padahal, menurut Roli,kampus 2 berada di zona merah dan garis pantai. Hal ini tentu membuat khawatir wali murid yang anaknya berada di kampus 2.
“Anak-anak di kampus 2 juga tidak bisa fokus dalam belajar di saat siswa lain berolahraga di depan kelas mereka. Karena lokasi kampus 2 ini sempit,” ungkapnya, Rabu (31/8/2022).
Hal yang sama juga diutarakan wali murid lain, Ismail Novendra mengungkapkan bahwa wali murid yang anaknya berada di kampus 2 hanya ingin mendapatkan kesetaraan dalam segala hal.
“Kami memohon dan berharap agar siswa di kampus 2 bisa digabungkan ke kampus 1 yang ada di daerah Lolong Belanti Padang.
Surat permintaan audiensi dan tatap muka tersebut diterima langsung Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius di kantornya pada Selasa (31/8/22). (*)
Editor: RF Asril