PADANG, SUMBARKITA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang bantah informasi mengenai dugaan intimidasi yang dilakukan seorang pejabat kepada sejumlah guru honorer untuk tidak melaksanakan aksi demo Senin (22/8/2022).
“Dinas Pendidikan sebagai instansi tidak ada melakukan ancaman atau intimidasi, jangan diarahkan ke sana,” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Padang, Maidison, Minggu (21/8/2022).
Namun, Maidison mengaku selaku pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan dasar di Kota Padang merasa prihatin dengan nasib siswa SD jika ditinggalkan guru-guru karena mengikuti aksi demo.
“Saya kasihan dengan anak-anak SD, berapa banyak guru mereka yang tidak mengajar pada jam dilaksanakan aksi tersebut. Walaupun aksi hanya sekitar 2 jam, namun tetap banyak anak SD yang akan terdampak,” ungkapnya.
Atas dasar keprihatinan itu, Maidison mengakui pihaknya sempat menyampaikan ke pihak sekolah agar memastikan para guru tidak meninggalkan siswa saat jam pelajaran berlangsung.
Sebelumnya, sejumlah guru mengaku diintimidasi oleh seorang Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang agar membatalkan rencana aksi demo Wali Kota Padang yang akan berlangsung esok hari.
“Saya juga mendapatkan intimidasi dari seorang Kabid yang dulunya Kadispora. Karena dia dulu adalah Kadispora, maka sekarang guru-guru di PJOK diintimidasi, termasuk saya,” kata seorang guru dalam rekaman suara yang dibagikan di sejumlah grup WhatsApp. (*)
Berita Terkait: Guru Honorer di Padang Mengaku Diintimidasi Pejabat Disdik agar Tak Ikut Demo Wali Kota
Editor: RF Asril