SUMBARKITA.ID — Direktur Eksekutif EWI, Ferdinand Hutahaean menilai, pengakuan Rizal Ramli telah menyudutkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Untuk itu, Ferdinand berharap jajaran Partai Demokrat mengambil sikap atas tuduhan Rizal Ramli tersebut.
Menurut Ferdinand, langkah hukum perlu dilakukan Demokrat terhadap Rizal Ramli, sebab nantinya publik semakin yakin jika SBY sebagai dalang aksi demonstrasi 212 pada 2016 silam.
“Pengakuan Rizal Ramli ini menyudutkan pak @SBYudhoyono , saya pikir Partai Demokrat perlu mengambil langkah strategis misalnya langkah hukum untuk hal ini sebab bila tidak, publik akan meyakini dan mempercayai apa yg disampaikan oleh Rizal Ramli,” Tulis Ferdinand Hutahaean di twitternya, Kamis (29/10/2020).
Sebelumnya, Rizal Ramli blak-blakan saat wawancara dengan Karni Ilyas yang diunggah dalam Channel YouTube Karni Ilyas. Dia mengatakan bahwa dirinya bertemu Presiden Joko Widodo sebelum aksi 212 pada 2016 silam.
Rizal Ramli bercerita, Presiden Joko Widodo mengungkap bahwa penggerak dari aksi 411 dan 212 adalah mantan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.
“Saya ketemu dia sebelum 212, Pak Jokowi nanya mas Rizal, siapa di belakang 411 212 kayanya berdasarkan laporan intel dia bawa orang 3 juta. Pasti ada bandarnya ya kan. Nah menurut mas siapa ? menurut laporan intel ada bandarnya, siapa ? SBY. Ngabisin 100 miliar. Siapa lagi sumbernya mas ? Pak Luhut bilang SBY 100 miliar”, ungkap Rizal di video tersebut.
Namun kemudian, Rizal Ramli menepis tudingan bahwa SBY merupakan dalang dari adanya aksi 411 dan 212. Hal ini karena dia sangat kenal dengan sifat dari SBY.
Menurutnya, SBY adalah seorang yang pelit, jadi tidak mungkin jika SBY mengeluarkan uang sebanyak itu.
“Saya bilang mas Jokowi aku tuh kenal banget sama SBY, dia itu raja pelit mas. Kalau 5 miliar oke, 10 miliar masih mungkin, 20 miliar nggak mungkin mas. Kalau 100 miliar udah pasti bohong ngakak-ngakak saya”, katanya.
Rizal Ramli mengungkapkan bahwa aksi 212 dan 411 ini adalah sebuah gerakan organik yang berasal dari bawah. Penyebab dari adanya aksi ini menurut Rizal adalah berangkat dari sebuah kemarahan umat muslim karena agamanya selalu dipojokkan dan islamophobia terus digaungkan. (dj/sk)