Sumbarkita – Setelah melalui pertemuan dengan Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, Senin (6/1/2025), pihak operator Trans Padang menyatakan kesiapannya untuk kembali beroperasi secara penuh. Pertemuan ini menjadi langkah awal penyelesaian polemik terkait Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan penandatanganan kontrak tahun 2025 yang sempat tertunda.
Herman Zein, operator koridor 3, mengapresiasi perhatian Pj Wali Kota terhadap keluhan operator. Namun, ia menegaskan bahwa lambatnya respons dari Perusahaan Umum Daerah Padang Sejahtera Mandiri (Perumda PSM) menjadi salah satu pemicu penghentian sementara operasional.
“Kami menghentikan sementara operasi bukan karena mogok, tapi karena kontrak belum ditandatangani. Ini adalah langkah yang tidak kami harapkan, namun situasi memaksa,” ujar Herman.
Ia menambahkan bahwa meski operasional kembali berjalan, pihaknya berharap kontrak segera ditandatangani untuk menghindari kendala serupa di masa mendatang.
“Kami ingin ada transparansi dan aturan yang jelas. Tidak hanya untuk kami sebagai operator, tetapi juga demi kesejahteraan para pekerja, terutama sopir yang sering terlambat menerima gaji,” katanya.
Senada dengan itu, Hendro Damuci, operator koridor 2, menyatakan bahwa pertemuan dengan pemerintah menghasilkan komitmen bersama untuk membahas usulan kenaikan BOK.
“Kami dan pemerintah sepakat untuk mencari solusi terbaik agar operasional tetap berjalan dan tidak merugikan pihak manapun,” ujar Hendro.