Sumbarkita – Banjir yang melanda Tarusan Pesisir Selatan sejak Senin (6/1) malam hingga Selasa (7/1) merendam sekitar 2.000 rumah di 14 nagari.
Camat Koto XI Tarusan, Nurlaini, mengatakan bahwa data tersebut merupakan laporan sementara yang masuk dari pemerintah nagari. Pihaknya terus memperbarui data tentang jumlah nagari dan rumah yang terdampak banjir.
Nurlaini menginformasikan bahwa ketinggian air di 14 nagari itu bervariasi, dari setinggi betis orang dewasa hingga separuh rumah.
Ia menyebut bahwa banjir itu mengakibatkan masyarakat mengungsi sebentar, tetapi kemudian kembali ke rumah.
“Tadi malam masyarakat Nagari Duku sempat mengungsi ke Masjid Nurul Huda Duku untuk menghindari banjir yang lebih besar,” ucapnya.
Kini pihaknya menghitung nilai kerugian akibat banjir tersebut.
Selain itu, Nurlaini menyebut bahwa ada fasilitas umum yang terendam banjir, seperti masjid. Meskipun begitu, ia menyatakan bahwa belum ada laporan kerusakan fasilitas umum akibat banjir.
Sementara itu, akses jalan lintas Sumatera di Tarusan, kata Nurlaini tidak ada lagi gangguan sehingga sudah dapat dilalui dengan lancar. Ia mengatakan bahwa semua gangguan, seperti longsor, pohon tumbang, dan tiang listrik tumbang sudah diatasi oleh tim gabungan yang terdiri atas personil BPBD Pesisir Selatan, TNI, Polri, PLN, dan komunitas siaga bencana nagari.
Ia menambahkan bahwa banjir itu terjadi karena tingginya curah hujan yang terjadi sejak Senin sore hingga Selasa pagi. Banjir itu mengakibatkan jalan Padang-Painan di beberapa titik di Kecamatan Koto XI tidak bisa dilalui pada Senin sejak pukul 19.00 WIB karena digenangi banjir setinggi pinggang orang dewasa, ditimpa material longsor dan pohon tumbang. Jalan itu sudah bisa dilalui dengan sistem buka-tutup pada Selasa sekitar pukul 7.30 WIB karena air sudah surut dan material longsor serta pohon tumbang sudah dibersihkan oleh tim gabungan. (HA)