Nurusya menjelaskan produk Boembo Mandhe dapat awet empat hingga enam bulan. Masa kedaluarsa bisa lebih lama, jika disimpan di dalam lemari pendingin.
“Dari pengolahan bumbu hingga pengerjaanya butuh waktu sekitar enam jam. Untuk menjalankan semua proses itu kami dibantu oleh empat orang tenaga kerja,” ungkapnya.
Boembo Mandhe, kata Nurusya, memiliki misi memperkenalkan bumbu khas Minang ke masyarakat luas, terutama bumbu rendang.
“Dengan produk ini kami berharap rendang bisa dicicipi di berbagai negara. Jika mereka tidak bisa memasak, selama masih mereka mengikuti aturan pakai dari bumbu ini, mereka tetap bisa mencicipi rendang. Ini prodak anti gagal,” katanya.
Baca Juga: Ini Empat Ekraf Unggulan Kota Pariaman yang Bakal Diajukan ke Kemenparekraf
Lewat Pameran AKI 2022, Nurusya berharap produk UMKM di Sumbar dapat dikenal banyak orang dan penjualan produknya juga dapat meningkat.
“Kami berharap lewat AKI, bisa lebih dikenal secara luas dan bisa melakukan penjualan ke luar negri. Sehingga di mana pun orang-orang tetap bisa mencicipi rasa asli Minang,” katanya.
Untuk diketahui, pameran UMKM AKI 2022 di Padang akan berlangsung selama dua hari yang dimulai sejak Rabu (6/7/2022) di Transmart, Padang. (Rian).