Sumbarkita – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau menyampaikan bahwa cuaca ekstrem dapat memicu banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan mengingatkan masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan Gunung Marapi untuk waspada. Menurutnya, meskipun level Gunung Marapi sudah turun dari siaga menjadi waspada, tetapi ketika hujan lebat atau ekstrem bisa memicu banjir lahar dingin.
Deddy memperkirakan hingga saat ini masih terdapat sisa-sisa material vulkanik seperti batuan, kerikil dan pasir yang menumpuk di sekitar kawah, puncak hingga badan gunung yang terakumulasi akibat letusan. Sisa-sisa material tersebut sewaktu-waktu bisa saja menjadi ancaman banjir lahar dingin terutama saat musim hujan.
“Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal atau bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi wajib mewaspadai kemungkinan terburuk. BMKG mengingatkan ini harus diwaspadai betul terutama warga yang tinggal di lereng Gunung Marapi,” katanya yang dikutip melalui Antara Sumbar pada Rabu (25/12).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah menetapkan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat terkait aktivitas Gunung Marapi yang saat ini berstatus waspada atau level II. Di antaranya meminta masyarakat atau pengunjung agar tidak memasuki dan tidak berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi juga diminta agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman lahar dingin terutama saat musim penghujan.