PADANG, SUMBARKITA — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Padang menyayangkan sikap kampus yang mengizinkan digelarnya konser di Auditorium, Minggu (24/7/2022) lalu. Sebab selama ini, pelaksanaan kegiatan mahasiswa yang membutuhkan ruang dengan kapasitas besar seperti auditorium selalu dipersulit memperoleh izin.
Hal itu dikatakan Presiden BEM UNP Irwandi kepada SumbarKita, Selasa (26/7/2022). Ia mengatakan selama ini untuk memperoleh izin penggunaan auditorium, mahasiswa dihadapkan dengan pengurusan administrasi yang berbelit-belit. Sementara pihak lain dengan mudahnya menggunakan sarana itu untuk pertunjukan musik.
“Kami tidak mempermasalahkan konser itu, yang jadi masalah ini diadakan di kawasan pendidikan. Lingkungan pendidikan seharusnya menjadi pusat dilaksanakannya norma-norma, sekarang malah menjadi ajang komersial demi pemasukan kampus,” katanya.
Dia juga mengatakan penggunaan auditorium UNP saat wisuda sebelumnya juga sangat dibatasi. Para orang tua mahasiwa, katanya, dilarang memasuki gedung dengan alasan pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes).
“Padahal momen wisuda sangat penting bagi setiap keluarga. Sekarang, ketika ada pihak luar yang ingin meminjam gedung, dengan embel-embel uang atau pemasukan diperbolehkan begitu saja,” katanya lagi.
BEM UNP berharap ke depan pihak kampus lebih bijaksana dalam menggunakan sarana dan prasarana.
“Sangat disayangkan pada acara konser tersebut dapat dilihat tidak adanya Prokes dan juga tidak menjaga jarak,” katanya lagi.
Konser musik bertajuk STHALA FESTIVAL yang digelar di Auditorium UNP, Minggu (24/7/2022) lalu picu kemarahan warganet, terutama mahasiswa UNP.
Konser tersebut dinilai tak elok dilakukan di lingkungan pendidikan dan selama ini kampus terkesan mempersulit penggunaan auditorium untuk kegiatan mahasiswa.
Konser musik itu menghadirkan sejumlah artis nasional, di antaranya Vierratale, Ardhito Pramono, dan Feel Koplo. (Idris)
Berita Terkait: Gelar Konser di Auditorium, UNP Dikecam Warganet