LIMAPULUH KOTA, SUMBARKITA – Tingginya intensitas curah hujan beberapa hari belakangan menyebabkan terjadinya bencana longsor dan banjir di Kabupaten Limapuluh Kota.
Setidaknya terdapat tiga kecamatan mengalami dampak bencana alam, di antaranya Kecamatan Akabiluru, Bukik Barisan dan Harau.
Jenis kerusakan yang ditimbulkan mulai dari kerusakan infrasruktur jalan, irigasi, dan lahan pertanian atau perkebunan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Lima Puluh Kota Rahmadinol mengatakan longsor terjadi pada ruas jalan Negara kilometer 114 dan kerusakan irigasi di Nagari Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru.
Kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan antara Simpang Andiang-Maek dan ruas Jalan Ronah- Ampang Gadang II Nagari Maek.
“Kerusakan infrastruktur jalan dalam kategori rusak sedang dan berat, telah mengakibatkan terjadinya gangguan lalu lintas dan beberapa rumah penduduk terisolasi,” katanya seperti dikutip, Senin (4/10/2022).
Sementara itu, sambung Rahmadinol, banjir merusak lahan dan tanaman pertanian di sejumlah nagari di Kecamatan Harau antara lain Nagari Harau, Tarantang, Koto Tua, Taram, Bukik Limbuku, dan Solok Bio Bio.