Akibatnya, anak tidak suka mengonsumsi makanan yang dimasak di rumah terutama sayuran yang dibutuhkan oleh tubuh.
Obesitas
Selanjutnya, mengonsumsi mie instan berlebih dapat mengakibatkan obesitas. Sebab, mi instan mengandung karbohidrat sederhana, lemak dan natrium tinggi.
Ketika dikonsumsi secara terus menerus akan mengakibatkan obesitas, kenaikan kadar gula darah dan kenaikan darah.
Picu diabetes dan darah tinggi
Konsumsi mi instan secara berlebihan dapat memicu munculnya penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi.
Ketika anak mengonsumsi mi instan berlebih sejak kecil tanpa edukasi, maka kebiasaan tersebut akan terbawa sampai dewasa.
“Pola makan yang kelebihan karbohidrat dalam jangka waktu lama akan memicu penyakit diabetes melitus dan juga obesitas,” jelas Tri.
Dosen UM Surabaya itu menyarankan, jika ingin mengonsumsi mie instan lebih baik mencampurnya dengan bahan makanan lain sebagai sumber protein dan vitamin. Misalnya dengan sayur dan sumber protein hewani.
“Penambahan telur dan sayuran segar pada setiap penyajian mi instan untuk memperkaya nilai gizi mi instan. Hal ini dikarenakan karena pada dasarnya mi instan tinggi akan kalori, natrium dan lemak namun kadar protein dan serat cenderung kurang sehingga dapat digolongkan makanan yang kurang gizi,” pungkas Tri. ***