PADANG, SUMBARKITA – Ancaman abrasi pantai di kawasan Kelurahan Pasie Nan Tigo terus menghantui masyarakat sekitar. Bahkan sejak 10 tahun terakhir, sudah 40 meter dataran yang hilang dan tenggelam. Abrasi sudah menjadi momok bagi masyarakat dan sudah banyak rumah hancur akibat abrasi yang tidak kunjung ada solusi.
Terakhir, pada 3 Juli 2022 beberapa rumah warga di Pasie Nan Tigo rusak karena abrasi pantai. Gelombang tinggi pun turut menggenangi beberapa titik di wilayah ini.
Lurah Pasie Nan Tigo, Arif Ali menuturkan persoalan abrasi pantai diwilayahnya memang sudah menjadi penyakit yang menahun. Hampir setiap tahun pihak kelurahan menyurati Pemko Padang agar bisa memberikan solusi atas persoalan ini.
“Hampir setiap tahun kami membuat surat untuk Pemko Padang, agar persoalan ini bisa diselesaikan. Memang beberapa titik sudah dibangun batu grip dan seawall. Namun, belum cukup karena masih tetap ada wilayah terkena dampak abrasi pantai,” ucapnya kepada SUMBARKITA.ID, Kamis (4/8/2022)
Agar wilayah pantai di Pasien Nan Tigo bebas dari ancaman abrasi, dibutuhkan Sea Wall dan Batu Grip tambahan di beberapa titik. Permintaan tersebut ditanggapi Pemko Padang dengan mengirim Kepala BPBD dan Kabid Perkim Dinas PUPR untuk melakukan survey awal pada Kamis (4/8/2022).