SUMBARKITA.ID — Varian COVID-19 terbaru yakni Mu ditetapkan WHO sebagai VoI pada 30 Agustus 2021 lalu. VoI artinya teridentifikasi menyebabkan penularan di komunitas. Varian ini terdeteksi di berbagai negara. Per 1 September 2021, Mu ditemukan di 39 negara.
“Varian Mu membawa sedikitnya 21 titik mutasi di materi genetik SARS-CoV-2. Di mana sembilan di antaranya berada di spike virus,” ujar peneliti dari Indonesian Research Institute for Biotechnology and Bioindustry (IRIBB) Riza Arief Putranto di Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Mutasi kunci varian Mu adalah N501Y. Seperti varian Alpha, E484K seperti varian Beta dan P681H seperti varian Delta. Kombinasi mutasi tersebut yang mengakibatkan Mu memiliki kemampuan netralisasi antibodi.
“Para ilmuwan dari Virus Evolution Working Group setuju bahwa varian Mu ini perlu diperdalam diteliti kembali,” tutupnya dilansir FIN.
Varian Mu Menyebar di Amerika
Data terbaru, kasus virus corona di Amerika Serikat menembus angka 40 juta. Universitas Johns Hopkins menyebut ada 40.096.188 kasus dan 649.438 kematian akibat COVID-19 hingga 7 September 2021.
AS saat ini bergulat dengan Delta. Varian ini memicu sebagian besar kasus dalam beberapa pekan terakhir.
Terbaru, varian Mu juga mulai menyebar ke seluruh wilayah AS. Varian yang mulanya muncul di Kolombia pada Januari 2021 tersebut telah ditemukan di 49 negara bagian AS. (fin/sk)