Sumbarkita — Perampokan bersenjata api menjadi momok bagi masyarakat Dharmasraya karena sudah enam kali terjadi. Para perampok menyasar toko grosir, rumah toko karet dan agen Brilink. Selain menggasak uang hingga ratusan juta rupiah, perampok tak segan-segan untuk melukai korban dengan menembakkan senjata api hingga memukuli korban.
Sejauh ini sudah enam kali perampokan bersenjata api yang terjadi di Dharmasraya. Namun, hingga kini belum ada satu pun perampok bersenjata api yang ditangkap polisi.
Berkaitan dengan hal itu, aliansi organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) dan mahasiswa se-Dharmasraya menggelar aksi damai di Mapolres Dharmasraya, Senin (17/2). Mereka menuntut agar Kapolres Dharmasraya AKBP Bagus Ikhwan dan Kasat Reskrim, Iptu Evi Hendri, dicopot dari jabatan mereka.
Sumbarkita merangkum enam perampokan bersenjata api yang terjadi di wilayah hukum Polres Dharmasraya.
Pertama, perampokan di Koto Baru.
Sebuah toko grosir dan agen Brilink di Jorong Sungai Betung, Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, disatroni kawanan rampok bersenjata api pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Pelaku diperkirakan berjumlah enam orang pria. Mereka berhasil menggasak uang sebesar Rp127 juta dan sempat menyandra hingga menembak korban.
Kapolres Dharmasraya, AKBP Bagus Ikhwan, mengatakan bahwa pemilik toko terkena tembakan saat berusaha menahan pintu kamar. Aksi perampokan terekam kamera pengintai (CCTV). Dalam video terlihat enam perampok datang menggunakan helm dan topi. Seorang perampok langsung menodongkan pistol ke arah seorang wanita pemilik warung. Sementara itu, perampok lainnya menggasak uang di laci kasir. Setelah beraksi para perampok membawa kabur uang tunai, ponsel, dan sejumlah barang dagangan. Korban rugi sekitar Rp127 juta karena perampokan itu.