SUMBARKITA.ID — Sepucuk surat yang ditinggalkan oleh Lukman sebelum melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Minggu pagi (28/3/2021) kemarin.
Surat tersebut ditulis di atas kertas putih bergaris hitam, dan tinta pena berwarna hitam pula. Sebanyak 32 baris yang digunakan Lukman untuk menuliskan surat wasiat itu kepada ibunya.
Sedikitnya ada tiga pesan terakhir dari Lukman untuk adik dan orang tuanya. Pertama, pemuda berusia 26 tahun itu tak lupa untuk tetap menunaikan salat lima waktu.
“Janganki tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan ki di Surganya,” tulis pesan pertama Lukman.
Pesan yang kedua, yakni meninggalkan segala jenis transaksi yang ada di bank.
“Satuji pesanku buat kita ummi (ibu). Berhenti maki ambil uang bank karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah,” tegas Lukman kepada ibunya, dalam surat itu.
Lukman juga memiliki uang simpanan sebesar Rp2.350.000. Juta. Uang itu, diminta untuk membayar segala utang ibu dari Lukman di bank.
“Ini ada uang simpananku Rp2.350.000 untuk bayar pinjamta di bank. Dan itu uang kontrak rumahku masih ada lima bulan di karyawan laundry-nya Mus Rp500 ribu per bulan nakontrakkan. Ambil maki tiap bulan. Simpanki untuk bayar pinjamta,” pinta Lukman.
Pesan ketiga, Lukman meminta kepada adiknya yang bernama Pitto untuk selalu menjaga ibunya selama Lukman sudah tiada. Lukman juga mengingatkan kepada adiknya itu agar tidak bermalas-malasan dalam menunaikan salat lima waktu.
“Pitto, minta maafkan kalau ada salahku dek. Baik itu lisanku maupun perbuatanku dulu. Satu ji pesanku untuk kau dek, jaga baik-baik ummi. Kau mami bisa jaga ummi, dan jangan juga malas-malasan sholat dan jangan mi bergaul-gaul. Fokus saja bantu ummi,” pinta lagi Lukman, dalam suratnya itu dilansir Fajar.co.id, Selasa (3/3/2021).
Lukman diketahui merupakan pelaku bom bunuh diri bersama dengan istrinya berinisial YSF, di pelataran Gereja Katedral, Makassar, pada Minggu pagi (28/3/2021) kemarin.
Saat itu, bom yang mereka bawa meledak dan membuat potongan tubuh mereka berserakan di mana-mana, di sekitaran gereja yang ada di Jalan Kajaolalido tersebut.
Lukman dan istrinya itu merupakan kelompok yang tergabung dalam Jemaah Asharut Daurah (JAD), yang berafiliasi dengan ISIS. (sk/fajar)