Padang – Kota Padang termasuk salah satu daerah yang berada di bibir pantai dan rawan terjadi bencana gempa dan tsunami.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemko) Padang membuat sejumlah markah blue line atau Tsunami Safe Zone, papan informasi, unit rambu, dan keperluan lainnya untuk antisipasi bencana.
“Di Padang terdapat 25 markah blue line, 20 papan informasi dan 6 unit rambu, lalu sirene EWS, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), serta Padang Command Center 112 untuk layanan kedaruratan,” terang Wali Kota Padang, Hendri Septa yang dikutip pada Kamis, 2 Mei 2024.
Ia mengatakan, adapun starategi pengurangan risiko bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Padang yakni dengan memperkuat kebijakan dan kelembagaan, pengkajian risiko dan perencanaan terpadu, kerja sama di bidang kebencanaan.
“Selain itu, penguatan uji sistem peringatan dini pada tanggal 26 setiap bulannya, pemasangan rambu-rambu dan papan informasi, pemasangan tsunami safe zone, uji kelayakan bangunan potensial shelter,” terangnya.
Ia menyampaikan, hingga saat ini di Padang juga terdapat 43.550 rumah teredukasi oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB) kelurahan untuk melakukan penyuluhan kebencanaan secara ‘door to door’sehingga masyarakat mendapat informasi yang akurat.