Ia menambahkan bahwa pencurian tandan buah segar sawit meresahkan dan merugikan petani sawit karena mengurangi hasil panen. Ia menyebut bahwa Biaya operasional, seperti pupuk dan racun rumput, tidak sebanding dengan hasil panen akibat pencurian itu.
Petani sawit lainnya, Buyung, juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang maraknya pencurian tersebut.
“Kami sudah sering kali kehilangan hasil panen sawit. Ini sangat merugikan, apalagi saat harga sawit sedang tinggi,” ucapnya.
Ia berharap ada kerja sama antara masyarakat dan kepolisian untuk mengatasi masalah itu. Ia mengatakan bahwa pencurian itu membuat warga makin waspada dan meminta pihak berwenang untuk segera meningkatkan patroli dan pengawasan di sekitar perkebunan sawit.
Sementara itu, Wali Nagari Kapa, Nofrizo,n mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum agar permasalahan maraknya pencurian tandan buah sawit di sana diatasi dengan segera.
“Sejumlah langkah sudah kita lakukan untuk menekan pergerakan para pencuri sawit ini, yaitu membuat kelompok ronda di area perkebunan sawit yang dianggap kerap kehilangan buah sawit,” kata Nofrizon.
Ia juga berharap masyarakat setempat berperan aktif mencegah pencurian dengan membentuk kelompok ronda agar pergerakan maling sawit makin kecil. Selain itu, katanya, masyarakat bisa membuat portal di setiap jalan-jalan usaha tani.
“Jika sudah malam, lebih baik dipasang portal di jalan usaha tadi untuk mengetahui kendaraan yang keluar masuk,” ucapnya.