Pariaman – Nasib Masjid Terapung di Kota Pariaman kini tengah terapung-apung. Ada apa dengan salah satu program unggulan yang dijanjikan Walikota Pariaman Genius Umar dan Wakilnya Mardison itu?
Diketahui, rencana pembangunan masjid tersebut telah tercatat di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman 2018-2023. Dana yang telah digelontorkan senilai Rp36 miliar. Rinciannya, Rp 21 miliar pada 2018 dan Rp15 miliar pada 2019. Hasil yang didapat baru sebatas pancang atau tiang yang tertancap ke laut.
Lantas apa yang menjadi kendala sehingga rencana pembangunan yang digadang-gadang bakal membuat Pariaman tampak megah dari pesisir itu terhenti di tengah jalan?
Ketua DPRD Kota Pariaman Harpen Agus Bulyandi mengungkap alasan pembangunan masjid terapung tidak dilanjutkan (ditunda) karena hasil audit pembangunan sebelumnya belum selesai. Selain itu, Pemko Pariaman juga mengalami devisit anggaran.
“Ini kan telah masuk dalam RPJMD Wali Kota yang sekarang. Saat kami tanyakan kembali mengenai kesiapan pemko jawabannya tidak siap lantaran devisit serta hasil audit sebelumnya belum selesai,” ujar Harpen Agus Bulyandi kepada Sumbarkita, Kamis (5/10/2023).
Kondisi itu tidak memungkinkan pembangunan masjid terapung untuk dilanjutkan.
Tokoh masyarakat Pariaman Alwis Ilyas turut menyorot persoalan program unggulan Genius Umar dan Mardison. Diketahui, salah satu program tersebut adalah pembangunan masjid terapung. Lima program lainnya yakni magrib mengaji dan subuh mubarokah, kesehatan gratis, pendidikan gratis 12 tahun, pembangunan gelanggang olahraga dan bis sekolah gratis.