Sementara itu, Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumbar, Reza Shahab, mengatakan bahwa pihaknya akan mengoordinasikan kembali permintaan dengan instansi terkait mengenai permintaan palang pintu perlintasan dan early warning system (EWS). Ia menyebut bahwa EWS tersebut merupakan milik Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 2 Padang dan secara regulasi hal itu merupakan domain balai itu.
Ia menjelaskan bahwa EWS berfungsi untuk memberikan tanda-tanda peringatan datangnya kereta api pada petugas penjaga perlintasan dan melakukan pengamanan terhadap pengguna jalan yang akan melintasi perlintasan sebidang.
“KAI berharap peran aktif semua pihak untuk dapat melakukan peningkatan keselamatan pada perlintasan sebidang demi keselamatan bersama. Masyarakat juga diharapkan agar berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang, dan disiplin mematuhi rambu-rambu yang terdapat di perlintasan sebidang. Pastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, tengok kanan dan kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada,” ujar Reza.
Agar insiden tersebut tidak terjadi lagi, Reza mengingatkan masyarakat untuk disiplin dan menaati aturan keselamatan saat melintasi perlintasan sebidang. Ia menyebut bahwa Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian secara tegas mengatur bahwa pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.
Sebelumnya, sebuah Honda Mobilio berwarna merah bernomor polisi BM 1517 MT tertemper Kereta Api Minangkabau Express B26 jurusan Padang—Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di perlintasan tanpa palang pintu di Korong Simpang Sungai Pinang pada Jumat (11/4).
Kepala Polsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, menjelaskan bahwa temperan terjadi saat mobil hendak menyeberang rel menuju Perumahan Abi Singgalang. Ia menyebut bahwa diduga pengemudi tidak memperhatikan kedatangan kereta dan tidak memperlambat laju kendaraan.
“Kereta datang dari arah Padang menuju BIM dan langsung menghantam mobil. Kendaraan terseret sejauh lima meter hingga menabrak dapur warung milik warga bernama Efendi,” ujarnya.
Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang penumpang mobil mengalami luka-luka, yaitu Muklis (28), sopir asal Lubuk Buaya; Erlina (50), warga setempat; dan Seza (2), balita yang ikut bersama orang tuanya.