Ramlan menyebut sistem serupa pernah digunakan dan terbukti meningkatkan pendapatan daerah.
“Teknologi kita kembalikan seperti yang dulu-dulu, kira-kira dengan e-money. Tidak ada yang sistem manual dengan uang-uang seperti ini,” katanya.
Ia juga mencontohkan keberhasilan sistem pembayaran digital di sektor pariwisata.
“Contohnya, yang pariwisata berbayar—satu minggu saja Kebun Binatang, Benteng Fort de Kock, dan Panorama sudah bisa menghasilkan Rp3 miliar. Tahun lalu, dengan sistem manual, hanya Rp1,8 miliar per minggu. Ini buktinya ya,” jelas Ramlan.
Terkait temuan ini, Ramlan menginstruksikan Dinas Perhubungan dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk segera melakukan evaluasi terhadap pihak-pihak yang selama ini mengelola parkir di Gedung Pasa Ateh.