Erianjoni mengungkapkan, pada 4 Februari 2024 sudah dilakukan mediasi terhadap peristiwa itu dan setelah itulah Meta membuat vidio.
Menurutnya, vidio itu dibuat untuk membesar-besarkan masalah, pihak wali nagari sudah meminta untuk dihapus, namun ditolak.
“Persoalannya sudah selesai dan sudah saling bermaafan. Vidio itu sudah di luar konteks dan hanya untuk kepentingannya saja agar viral,” pungkas Erianjoni.