Pariaman – Kasus dugaan perundungan (bullying) terhadap pelajar kelas 1 sekolah dasar (SD) oleh kakak kelasnya di Pariaman memantik perhatian publik. Simpang siur informasi pun menjadi perdebatan, pasalnya ada media yang memberitakan bahwa terduga korban berasal dari keluarga kurang mampu. Namun ada pula media yang menyebut terduga korban berasal dari keluarga berada.
Usut punya usut, rupanya saat ini ada beberapa kasus yang mengapung di sekolah tersebut. Terduga korban sama-sama murid kelas 1.
Kasus dugaan bullying yang sedang viral itu melanda anak dari Juliastri. Sementara itu kasus yang tengah dimediasi Pemko Pariaman adalah kasus yang menimpa anak dari Linda. Masalah tersebut terjadi di sekolah yang sama.
Perihal itu, saat kasus anak Juliastri viral diberitakan, Linda merasa bahwa kasus itu diduga adalah tentang anaknya. Lantas ia membantah semua yang tertulis di media.
Demikian juga dengan Juliastri. Ketika informasi di media disebut bahwa terduga korban adalah anak keluarga berada, dia lantas memberi bantahan. Juliastri mengaku dia merupakan keluarga kurang mampu.
Hingga saat ini ada dua versi pemberitaan yang beredar. Pertama soal mediasi yang telah dilakukan Pemko Pariaman dan kasus dugaan bullying yang masih diselidiki pihak berwajib.
Sayangnya, dua kasus tersebut dipahami sebagai satu kasus, sehingga membuat publik kebingungan.
Kapolres Pariaman AKBP Abdul Aziz mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi awal soal dua kasus itu. Saat ini pihaknya tengah mencari kebenarannya.