SUMBARKITA.ID — Politisi PKS Anis Byarwati mengingatkan pemerintah untuk serius dalam pengelolaan utang negara yang kian hari mengkhawatirkan.
“Pemerintah agar melakukan pengelolaan utang dengan bijaksana dan benar. Jangan ugal-ugalan,” kata Anis, Sabtu (18/9/2021).
Hal itu disampaikannya terkait laporan Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia sampai dengan akhir Juli 2021 sebesar 415,7 miliar dollar AS atau setara Rp 5.994,51 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 dollar AS) atau tumbuh 1,7% (yoy).
“Artinya Pemerintah memang harus sangat serius dalam mengelola utang sudah ada, bukan dengan terus menambah utang,” tuturnya.
Menurut anggota Komisi XI DPR RI itu, dalam kondisi pandemi dan krisis seperti ini, pemerintah harus bijaksana dalam mengelola uang negara
“Jangan sampai kondisi negara diperburuk dengan kondisi utang pasti akan menjadi beban baik jangka pendek maupun jangka panjang,” ucapnya.
Anis juga meminta pemerintah membatalkan proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kalimantan.
“Tunda proyek tidak penting, termasuk IKN atau kalau perlu hentikan semua proyek tidak penting,” tegasnya.
Menurutnya, proyek tersebut hanya akan menambah beban utang negara.
“Jangan memaksakan menggunakan utang atau menambah utang proyek tidak penting di tengah pandemi yang belum juga selesai,” ujarnya.