Sumbarkita – Jumlah korban ditemukan meninggal akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi hingga Kamis (16/5/2023) pukul 22.00 WIB mencapai 67 jiwa. Puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral Suharyanto menyebut, sebanyak 22 korban yang ditemukan meninggal berasal dari Kabupaten Agam dan 29 korban dari Tanah Datar. Kemudian 2 korban dari Kota Padang Panjang, 12 korban dari Kabupaten Padang Pariaman dan 2 korban dari Kota Padang.
“Korban yang masih dalam pencarian saat ini berjumlah 22 orang. Rinciannya di Padang Pariaman sebanyak 6 orang, Tanah Datar 15 orang dan Agam 1 orang,” ungkapnya, Kamis (16/5/2024).
Suharyanto menuturkan, jumlah masyarakat yang mengungsi mengalami peningkatan yakni sebanyak 2.902.
“Sebanyak 144 masyarakat Agam dan yang terbanyak ada di Tanah Datar yaitu 2.758 jiwa,” sebutnya.
Dia menyampaikan, tiga daerah yakni Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang diberlakukan Tanggap Daruat hingga 25 Mei 2024.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan, bahwa banjir bandang susulan masih berpotensi terjadi.
“Kami di lapangan sudah berdiskusi dengan badan geologi ternyata masih tersisa kurang lebih 1 juta meter kubik abu vulkanik letusan yang terjadi beberapa waktu lalu,” ucapnya Kamis (16/5).
Ia menyebut, jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, dikhawatirkan endapan tersebut akan membentuk aliran pekat yang mengalir dengan deras.