Sumbarkita – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Solok fokus pada peningkatan ketersediaan produksi dan pasokan bahan pangan dalam upaya mengendalikan inflasi, terutama di wilayah selatan Kabupaten Solok, seperti Kecamatan Lembah Gumanti dan Hiliran Gumanti.
Kegiatan ini dilakukan melalui monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah tersebut.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Solok, Yossi Agusta, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Solok dalam mengatasi inflasi, serta meningkatkan ketersediaan bahan pokok seperti bawang merah, kentang, cabai merah, dan komoditas hortikultura lainnya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk pengendalian harga beberapa komoditas pangan dan memastikan pasokan tetap terjaga, terutama menjelang bulan Suci Ramadan 2025.
“Kami berdialog langsung dengan para ketua kelompok tani untuk mencari solusi yang tepat dalam mempertahankan harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan,” ujar Yossi Agusta.
Salah satu fokus utama dalam upaya pengendalian pasokan adalah pengaturan jadwal tanam agar tidak terjadi bentrok dengan panen raya di Pulau Jawa.
“Ketika bawang merah di Pulau Jawa mengalami hasil melimpah, kita di Kabupaten Solok masih dalam masa tanam. Ini akan menguntungkan petani, karena saat panen raya di Jawa habis, bawang di Solok akan memasuki masa panen,” jelasnya.
Yossi berharap dengan adanya kelompok tani yang aktif, kegiatan ini dapat memberikan manfaat maksimal, baik bagi petani sebagai penggerak produksi maupun masyarakat sebagai konsumen.
Selain itu, Yossi juga menyoroti pentingnya kentang sebagai komoditas pangan di Kabupaten Solok. Ia mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Rezeki dalam mengembangkan pembibitan kentang berbasis aerophnic robotic.
“Inovasi ini sangat membantu dalam menjaga ketersediaan kentang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.