Nasim membeberkan alasan pasangan Cak Imin – Anies bisa menang dengan mudah di Pilpres 2024.
“Keduanya dalam beberapa survei selalu masuk 5 besar nasional. Akar rumputnya nyata, solid dan kelompok pemilihnya berbeda. Nah mereka jadi bisa saling melengkapi,” tutur dia.
Kata Nasim, Cak Imin mewakili organisasi islam terbesar di Indonesia yakni Nahdhatul Ulama (NU). Sementara Anies Baswedan, kata dia, banyak dari kalangan Muhammadiyah dan organisasi islam lainnya.
“Mereka juga dekat dan bersahabat dengan para tokoh agama lain,” ujar Nasim.
Nasim mengungkapkan, kalangan santri, kiai, ulama dan masyarakat pedesaan juga terus mendesak agar Ketua Umam PKB itu maju sebagai calon presiden di tahun 2024. Hal tersebut karena Cak Imin dianggap sebagai tokoh yang saat ini bisa merepresentasikan politik NU.
Menurut dia, warga NU baik yang struktural maupun yang kultural pasti akan memberikan amanah suaranya ke tokoh yang dianggap sebagai representasi NU.
Suara warga NU ini, tambah dia sangat menentukan, karena ada hampir 100 juta. Rinciannya, kalangan santri jumlahnya kurang lebih 15 juta. Ustaz lebih kurang 1 juta. Pondok pesantren berjumlah 35 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami yakin pasangan ini bisa menyatukan suara umat dan bangsa. Insya Allah rakyat solid mendukung Cak Imin – Bang Anies,” katanya.
Pasangan Cak Imin – Anies, kata Nasim, merupakan figur muda yang bisa diterima semua kalangan, mulai dari kelompok religius atau nasionalis, generasi senior, milenial atau pun baby boomer, masyarakat pedesaan maupun perkotaan, pelaku usaha dan para pekerja.
“Cak Imin ini diterima semua kalangan, prestasi dan pengalamannya sangat luar biasa, beliau membangun karier politik dari bawah hingga akhirnya diberi amanah jadi Wakil MPR, pernah juga jadi wakil ketua DPR selama dua periode dan Menteri. Beliau sudah terbukti mampu menjadi komunikator handal lintas partai, lintas kelompok dan lintas konsolidasi, Bang Anies juga sudah terbukti mampu memimpin Jakarta dengan baik. Insya Alloh pasangan ini saling melengkapi,” kata Nasim dilansir Merdeka.com. (*/sk)