“Saat pelaku menyetubuhi korban, korban terbangun karena rasa sakit. Lalu korban berusaha melepaskan diri,” katanya.
Namun, apalah daya, korban yang masih bocah tak kuasa melepaskan diri dari tindakan biadab bapaknya.
“Saat itu juga pelaku mengancam korban. Lalu setelah selesai menyetubuhi korban, pelaku memberikan uang sepuluh ribu rupiah untuk membeli es krim,” ujarnya.
Semenjak itu, pelaku terus menerus mengerjai korban bahkan setiap minggunya.
“Sampai pada pertengahan tahun 2023 korban tidak datang bulan dan pada dirinya terjadi perubahan,” kata Kapolres.
Ia menjelaskan, pelaku dan ibu korban membawa korban ke puskesmas. Korban diagnosa kekurangan darah.