PARIAMAN, SUMBARKITA – Efek samping vaksinasi Covid-19 membuat sejumlah orang tua di Kota Pariaman enggan anaknya diimunisasi Realisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Sebagian besar orang tua menilai BIAN yang diberikan kepada anak usia 5-15 tahun akan berefek sama seperti vaksinasi Covid-19.
Erna (38) salah satu orang tua siswa SD di Pariaman mengatakan bahwa telah sepakat dengan tiga rekannya untuk menolak program BIAN.
“Anak saya masih kelas 2. Saya tidak mau kalau anak saya diberi BIAN. Saya dan tiga orang teman saya tidak mau dengan kebijakan itu,” ungkap Erna kepada Sumbarkita.id, Selasa (4/10/2022).
Memang guru dan sekolah tidak memaksa anak-anak mereka untuk diimunisasi. Namun pihak sekolah, kata Erna, mengatakan bahwa mereka hanya menjadi perantara.
“Jadi pihak sekolah mengatakan, mereka hanya disuruh menyosialisasikan. Kalau menolak silakan ke dinas kesehatan atau wali kota,” kata Erna.
Bahkan, Erna mengaku membawa kabur anaknya dari sekolah melalui pintu belakang. Hal itu dilakukan Eran karena khawatir dan dibayangi rasa takut dari efek yang akan ditimbulkan setelah imunisasi.
Senada dengan Erna, Anisa (33) salah satu warga Pariaman Tengah juga menolak program BIAN.
“Memang tidak ada pemaksaan secara langsung ke kami. Namun mereka berkata seperti indikasi pemaksaan jika anak tidak kami izinkan diberi BIAN,” kata Anisa.
Menanggapi penolakan dari orang tua itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah membenarkan kalau ada beberapa orang tua siswa yang tidak mau anaknya diimunisasi.
“Iya. Memang ada orang tua yang menolak. Tapi kami berikan pemahaman agar mereka izinkan anaknya untuk diberi imunisasi,” katanya.
Menurutnya penolakan orang tua itu akibat kurangnya pemahaman mengenai pentingnya imunisasi bagi anak dan makin diperparah setelah terpengaruh berita bohong terkait vaksinasi Covid-19.
Nazifah menjelaskan penting bagi anak mendapatkan imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh untuk mengantisipasi campak dan rubella.
“Sehingga ketika virus itu menyerang maka tidak berpengaruh terhadap tubuh anak-anak,” jelasnya. (*)
Editor: RF Asril