PADANG, SUMBARKITA – Shelter tsunami atau Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Ulak Karang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang tampak terbengkalai dan banyak fasilitas di bangunan itu yang tak lagi berfungsi.
Menurut penuturan warga sekitar, shelter tsunami di Ulak Karang sudah jarang digunakan. Warga menyebut bangunan itu terakhir digunakan untuk pelatihan mitigasi bencana yang diselenggarakan pada tahun 2021 lalu.
“Memang pernah difungsikan sebagai tempat pelatihan dan sosialisasi bencana, tapi sudah lama. Kalau ndak salah tahun lalu,” kata Hasan, seorang warga yang tinggal di dekat bangunan itu, Minggu (28/8/2022).
Setelah itu, kata Hasan, warga sekitar sering memanfaatkan bangunan shelter itu untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan.
“Warga biasanya menggunakan untuk menyelenggarkan kegiatan kelurahan, senam, atau kegiatan lain yang membutuhkan tempat yang cukup besar,” ungkapnya.
Terkadang, kata Hasan, shelter tsunami itu juga digunakan oleh pasangan muda mudi untuk berpacaran.
“Kadang di tempat itu juga jadi tempat pacaran dan banyak juga yang memperbaiki motornya di sana.” kata Hasan.
Hasan yang sudah menetap kurang lebih lima tahun di kawasan itu berharap bangunan itu diperhatikan kembali oleh pemerintah atau dinas terkait.
“Tempat itu sangat penting. Jadi harapan saya lebih diperhatikan saja. Shelter itu kan membantu, tempat itu akan jadi titik evakuasi jika terjadi bencana,” ucapnya.
Hasan juga mengungkapkan banyak fasilitas shelter yang sudah tidak layak pakai. Lampu di lantai atas, kata dia, juga sudah lama tidak berfungsi.
“Di lantai atas lampunya tidak menyala, lampu yang hanya menyala itu di lantai satu. Setahu saya dari dulu memang tidak menyala,” katanya lagi.
Selama tinggal di kawasan itu, kata Hasan, warga belum pernah warga menggunakan TES tersebut untuk evakuasi saat gempa terjadi.
“Warga tidak pernah ke sana untuk evakuasi. Mungkin karena memang tidak ada gempa besar yang terjadi,” jelasnya. (*)
Editor: RF Asril