SUMBARKITA.ID — Menindaklanjuti laporan perihal kerbau warga diterkam Harimau Sumatra, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam melakukan idenfitikasi lapangan di 2 lokasi kejadian di Kecamatan Matur.
Dari identifikasi tersebut petugas menemukan jejak kaki satwa liar jenis Harimau Sumatera dengan ukuran tapak kaki 11 cm. Lokasi berada di Areal Penggunaan Lain (APL) dengan jarak dari pemukiman kurang lebih 100 meter.
Demikian disampaikan oleh Kepala BKSDA Resor Agam Ade Putra, sabtu (17/4/2021).
Menurut Ade, penyerangan ternak oleh harimau di wilayah tersebut bukan kali ini saja terjadi. Pada bulan Maret dan September 2020 serta terakhir tanggal 8 Maret 2021 lalu, telah terjadi konflik yang sama.
“Untuk itu, kita rencanakan tindak lanjut dengan melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian, penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat, dan evakuasi dengan menggunakan perangkap, rencananya hari ini kita akan pasang perangkap,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) kembali muncul di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Kemunculan hewan buas tersebut ditandai dengan diserangnya dua ekor kerbau milik warga Cubadak Lilin dan Sari Bulan, Nagari Tigo Balai.
Seekor kerbau dilaporkan mati dengan luka cakar Kamis (15/4/2021).
“Kerbau yang mati itu milik Datuak Bagindo (50) warga Jorong Sari Bulan. Sedangkan kerbau luka milik Rajo Bentan (50) warga Jorong Cubadak Lilin,” sebut Ade Putra, Jumat (16/4/2021). (af/sk)