Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada sesuai dengan standar metodologi.
Alasan kedua publik percaya kebangkitan komunis adalah dengan adanya ulama yang banyak ditangkap. Jumlah ini mencapai 12,0 persen. Alasan ketiga, Indonesia tergantung vaksin dari Tiongkok/Cina 11,8 persen.
Di samping itu ada publik yang tidak percaya dengan kebangkitan komunisme. Jumlahnya mencapai sebanyak 45.0 persen. Alasan mereka, 18,0 persen responden menjawab bahwa PKI dan komunis sudah dilarang di Indonesia; 14,5 persen PKI sudah tidak ada; sebanyak 10 persen responden menganggap PKI atau komunisme sudah menjadi sejarah.
Dilansir Jawapos.com, dari survei itu Rico Marbun juga menuliskan pertanyaan, apakah film pemberontakan G30SPKI diputar sebaiknya kembali? Dari pertanyaan itu, 42 persen setuju; tidak setuju 15 persen setuju; dan 43 persen menjawab tidak tahu. (*)