SUMBARKITA.ID — Nama Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Imam Bonjol Padang ikut diseret-seret akibat ditutupnya dua perguruan tinggi swasta di Padang. Rumor yang beredar menyebut STISIP Imam Bonjol Padang ikut ditutup.
Namun rumor itu dibantah oleh Ketua STISIP Imam Bonjol Padang, Drs Wahyu Pramono, MSi. Menurutnya, informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut hanya mispersepsi semata.
“Karena di Padang ada dua perguruan tinggi atau STISIP dengan kata Padang di belakangnya, jadi ada persepsi dua STISIP itu adalah sama,” kata Wahyu Pramono kepada Sumbarkita, Jumat (9/6/2023).
Wahyu mengungkapkan dua perguruan tinggi yang ditutup itu adalah STISIP Padang dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Padang.
“STISIP Imam Bonjol Padang dengan STISIP Padang tentu berbeda. Namanya saja berbeda, alamatnya berbeda, pengelolanya juga,” tegas Wahyu.
Ia menjelaskan, sebagai STISIP pertama di Sumbar yang berdiri pada 1962, saat ini STISIP Imam Bonjol malah makin eksis di dunia pendidikan tinggi.
STISIP Imam Bonjol Padang mempunyai dua Program Studi yakni Administrasi Negara dan Ilmu Pemerintahan.
“Hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah (LLDIKTI) Wilayah X, Sumbar, Jambi dan Kepri menyatakan operasional STISIP Imam Bonjol Padang berjalan dengan baik,” ujarnya.
Wahyu menyampaikan, saat ini STISIP Imam Bonjol Padang makin eksis dan diminati. Terbukti dua prodi di perguruan tinggi tersebut terakreditasi baik.
Perguruan tinggi ini juga menjadi pilihan bagi banyak lulusan SLTA maupun berbagai profesi seperti pegawai pemerintah, pejabat, politikus dan lainnya untuk melanjutkan pendidikan.
“Banyak pegawai, pejabat, anggota parpol dan lainnya menempuh pendidikan di sini. Alumni kita juga berkiprah di mana-mana,” pungkasnya. ***