SUMBARKITA.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang menggelar simulasi Tsunami Fun Drill, Jumat (4/11/2022).
Kepala Pelaksana BPBD Padang, Endrizal mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati World Tsunami Awarenes Day yang jatuh pada 5 November 2022.
Acara ini juga merupakan bentuk mitigasi bencana gempa dan tsunami. Selain itu, kegiatan juga bertujuan untuk menindaklanjuti persiapan Indonesia untuk mendapatkan sertifikat Tsunami Ready Community.
“Pemerintah Indonesia mengadakan kegiatan simulasi Tsunami Fun Drill ini untuk sembilan desa/kelurahan se-Indonesia. Dan, untuk Kota Padang sendiri dilaksanakan di dua kelurahan, yakni Kelurahan Purus dan Kelurahan Lolong Belanti,” ujar Endrizal.
Menurutnya, dalam kegiatan ini, Kelurahan Purus dijadikan sebagai pusat kegiatan simulasi, dan tempat evakuasi dilakukan di Hotel Mercure.
Sementara, di Kelurahan Lolong Belanti, kegiatan dipusatkan di sekolah dasar di samping makam pahlawan dan titik evakuasi di shelter Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Padang.
“Kegiatan ini didukung oleh Wali Kota Padang yang merupakan bentuk kepedulian menghadapi potensi bencana dan tsunami,” jelas Endrizal.
Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Algamar mengatakan, simulasi tsunami ini merupakan program yang mengedepankan kolaborasi masyarakat, tokoh masyarakat, pusat peringatan dini tsunami, dan BPBD terkait kesiapsiagaan bencana.
“Program ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana seperti tsunami,” ungkap Andree.
Selain itu, tuturnya, Unesco menetapkan 12 indikator dalam persiapan menghadapi bencana, seperti peta bahaya tsunami yang mudah dimengerti, informasi perkiraan jumlah orang di wilayah bahaya, papan informasi publik tentang gempa dan tsunami, inventarisasi sumber daya ekonomi, infrastruktur, serta politik dan sosial untuk mengurangi risiko bahaya tsunami.
“Alhamdulillah, di Kota Padang, ada dua kelurahan yang diikut dalam kegiatan simulasi tsunami, yakni Kelurahan Purus dan Lolong Belanti. Semoga Kota Padang bisa masuk penilaian Unesco,” sampainya.
Editor: Fakhruddin Arrazzi