SUMBARKITA.ID — Peristiwa Bupati Solok Epyardi Asda mengamuk di Puskesmas Tanjung Bingkung terus menuai pro dan kontra. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dendi, menyayangkan insiden tersebut. Menurutnya, tegas bukan berarti kasar.
Dendi mengatakan dirinya mendukung sikap tegas seorang kepala daerah.
“Tetapi bukan berarti kasar. Tegas bukan berarti ngamuk-ngamuk,” sebutnya kepada wartawan, Rabu (16/6/2021).
Ia juga prihatin dengan ketegasan yang dikemas dalam kekasaran itu dipertontonkan kepada publik melalui video. Apalagi yang menjadi objek marah Epyardi belum tentu sesuai dengan fakta sebenarnya.
“Harusnya lacak dulu kebenaran informasi yang diterima. Periksa secara langsung kondisi Puskesmas tersebut baik secara personel maupun waktu penyediaan layanan kesehatan,” sambungnya.
Ketua Fraksi PPP DRPR Kabupaten Solok itu menegaskan, jangan sampai Epyardi berkata kasar di depan umum hanya untuk pencitraan belaka.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Solok Epyardi Asda tak kuasa menahan emosi saat inspeksi mendadak (sidak) di Puskesmas Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok. Dari video yang beredar luas, Epyardi marah karena menemukan surat kesepakatan para aparatur sipil negara (ASN) di puskesmas itu yang masuk sesuai jam kerja.
Epyardi langsung merobek surat itu di depan Kepala Puskesmas Tanjung Bingkang Yuliarni.
“Apa-apaan ini. ASN menolak kerja. Saya laporkan ke KASN, nanti saya nonjob-kan,” kata Epy. Video insiden itu sempat viral di media sosial.
Epryadi lalu menjelaskan, sidak di Puskesmas Tanjung Bingkung berawal dari laporan warga. Dari informasi yang dia peroleh, layanan instalasi gawat darurat (IGD) di puskesmas tersebut tutup pada pukul 17.00 WIB.
Selanjutnya di halaman berikutnya