SUMBARKITA.ID — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Supardi mengklaim pertumbuhan ekonomi di Sumbar akan anjlok jika jalan tol batal direalisasikan.
Pernyataan tersebut disampaikan Supardi saat menggelar diskusi bersama wartawan tentang pembangunan Sumbar, Rabu (4/1/2023) malam.
“Saya pastikan, jika tol ini tidak jadi, maka pertumbuhan ekonomi di Sumbar akan anjlok, karena saat ini saja kita jauh tertinggal dari beberapa Provinsi tetangga kita. Untuk pulau Sumatera saja kita nomor 6 dari 10 Provinsi yang ada,” tegasnya.
Supardi menjelaskan bahwa Sumbar mengandalkan hasil pertanian yang membutuhkan jalur transportasi darat.
“Kita punya sayur dan komoditi-komoditi ekspor lainnya yang sangat tergantung dengan transportasi darat. Ketika transportasi darat kita kalah dengan transportasi darat provinsi lain, maka kita akan ketinggalan. Itulah pentingnya jalan tol dalam menunjang perekonomian Sumbar,” tutur Supardi.
Pada kesempatan itu, Supardi juga memberikan tanggapan terkait pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan tidak tahu kapan jalan tol di Sumbar akan selesai.
Supardi mengatakan jalan tol merupakan proyek skala nasional, merupakan proyek dari Presiden yang dikerjakan melalui Kementerian. Jalan tol ada di daerah, salah satunya di Sumbar, jadi yang bertanggung jawab adalah Gubernur, karena Gubernur merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat.
“Jadi yang bertanggung jawab terhadap pembebasan lahan adalah Gubernur, Bupati dan Walikota hanya melakukan eksekusi dilapangan, masalah administrasi, masalah jalur juga Gubernur yang SK kan,” terangnya.
Baca Juga: Belum Dimulai, Pembangunan Tol Seksi Payakumbuh-Pangkalan Sudah Berpolemik
“Apakah sebelum SK Gubernur meminta persetujuan dan berdiskusi dengan DPRD masalah itu? tidak ada. Tapi karena ini proyeknya skala nasional, maka kita bertanggung jawab untuk mengawasi. ini tanda kepedulian kita kepada masyarakat,” terangnya lagi.
Supardi berharap agar pembangunan jakan tol berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. ***