Sijunjung – Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sijunjung, Riri Benny Dwifa menyorot maraknya tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan termasuk kasus bullying di sekolah.
Riri menyebut, peran orang tua dan guru sangat penting agar kasus tersebut bisa diantisipasi.
“Anak-anak lebih perlu diberi pemahaman bahwa kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan bullying adalah sesuatu yang dilarang, sebab dapat merusak masa depan,” kata Riri saat membuka sosialisasi pencegahan perlindungan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan berbasis sekolah di SDN 4 Sisawah, Jumat (20/10).
Dia menyampaikan, salah satu cara antisipasi bullying adalah dengan membina anak-anak mendalami ilmu agama. Kemudian anak-anak dimotivasi agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Upaya ini diharapkan dapat mengurangi kekerasan terhadap anak, Siswa-siswi dan guru bisa lebih mengerti tentang bahaya bullying, dan tidak ada lagi tindak kekerasan apalagi bullying di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Sosialisasi, Tamri menjalaskan, bahwa kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi sekolah penerima Bantuan BOS kinerja.
“Kegiatan ini diikuti sebanyak 210 orang peserta yang terdiri dari siswa kelas 4, 5 dan 6 berserta wali murid dari SDN 4, SDN 25 dan SDN 26,” ungkap Tamri.
Selain murid dan orang tua, sosialisasi juga dihadiri Wali Nagari Restu Syam Septa, ninik mamak, bundo kanduang komite, guru, ketua pemuda, jorong se Kenagarian Sisawah dan BPN.
Tak hanya sosialisasi, pihaknya juga menggelar kegiatan penguatan konpetensi guru, proyek profil pancasila, profil merdeka belajar dan tata cara mengolah rapor mutu dengan pengawas. ***