Penulis: Shilva Lioni
Dosen Jurusan Sastra Inggris Universitas Andalas
“If you want to awaken all of humanity, then awaken all of yourself. If you want to eliminate the suffering in the world, then eliminate all that is dark and negative in yourself. Truly, the greatest gift you have to give is that of your own self-transformation.” (Lao Tzu)
Apakah yang membuat kita menjadi sangat berarti, patut dirangkai dan layak untuk dikenang?
Apakah ia harus berupa lembaran teks proklamasi yang dibacakan di jalan pegangsaan? Atau harus berupa pekikan revolusi? Temuan-temuan ideologi ataukah juga harus berupa proyektil yang menghantam tempurung kita saat kita tengah mengepalkan tangan dalam sebuah long march menuju Senayan?
Kemerdekaan, ya sesuatu yang sangat penuh arti dan berarti itu adalah kemerdekaan. Lalu apa itu kemerdekaan? Sudahkah dirimu mengerti arti dari kemerdekaan tersebut lantas kau berhak menyorakkan hari kemerdekaan Bangsamu?!
Jika dulu para pahlawan mengangkat senjata bertaruh hidup dan mati untuk melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan, lantas apa yang sudah engkau angkat dan taruhkan demi Negerimu tercinta tanah air tempat engkau dilahirkan dan dibesarkan ini?
Sudahkah cukup Engkau mampu memerdekakan dirimu sendiri dari kelemahan dan keburukan dirimu? Sudahkah Kau mampu menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri sebagai bentuk abdi dan penjagaanmu terhadap masa depan Bangsamu kelak?
Tak usah bicara hal besar tentang pengorbanan, perjuangan, pengabdian, dan cinta tanah air, jika kita saja tak mampu mensyukuri, memerdekakan, dan mentransformasi diri kita untuk lebih baik.
Merdeka sangat erat kaitannya dengan kemampuan untuk memahami dan membaca khazanah dan elemen-elemen diri, di mana sejarah dan budaya Indonesia sebagai nation-state menjadi trigger untuk memproduksi dan melahirkan kesadaran sense of belongin pada diri kita.
Independence mean independent, karena itu, mulailah dari diri kita sendiri. Individu yang hebat akan melahirkan bangsa yang hebat. Saat seorang individu mampu memiliki wawasan luas, berkarakter kuat, inovatif, bersahaja, penuh cinta kasih, berketuhanan, adil, dan beradab sesuai ideologi Negara Kita, Pancasila, tentulah semua tantangan yang dihadapi Bangsa ke depannya, seperti perbedaan dalam kebhinekaan dan tantangan revolusi global mampu kita atasi.
Kita harus menyadari bahwa kita bukanlah para pemenang yang memilih tidur karena merasa segalanya telah berakhir, tapi kita adalah para pejuang untuk hari esok, untuk generasi bangsa mendatang.
Hari kemerdekaan yang kita peringati di setiap tahun seharusnya mampu menjadi cambuk diri untuk mampu bertransformasi dari waktu ke waktu untuk lebih baik lagi. Semangat para pahlawan haruslah tetap hidup membara dan tidak luntur dalam raga dan jiwa kita karena sesungguhnya bagimu Negeri, jiwa dan raga kami. Untukmu Negeri tercinta ku persembahkan diri: Indonesia merdeka, Indonesia hebat.
“Bangunlah jiwanya bangunlah raganya untuk Indonesia Raya”. (*)