Bukittinggi- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi terkini Gunung Marapi yang berkemungkinan munculnya aliran magma akibat terjadinya gempa vulkanik dangkal.
Kepala Tim Siaga Darurat Marapi PVMBG, Supriyati Andreastuti menyampaikan dari perkembangan terakhir, gempa vulkanik dangkal yang terjadi mengindikasi bahwa aliran magma mendekati permukaan.
“Tetapi untuk kapan keluarnya tidak diketahui,” katanya yang dikutip melalui Antara pada Rabu, 24 Januari 2024.
Menurut data yang ia peroleh, gempa vulkanik dangkal terjadi pada Selasa, 23 Januari 2024 sebanyak 27 kali dengan amplitudo antara 1,5 hingga 4,2 milimeter dan durasi mencapai 26 detik.
Supriyati mengatakan, jika suplai magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat, maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar.
“Potensi atau ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan potensi atau ancaman dari abu erupsi juga dapat menyebar lebih jauh, tergantung pada arah dan kecepatan angin. Lalu, material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak juga dapat menjadi lahar dingin.
Supriyati juga membeberkan, dilihat dari perkembangan tremor Gunung Marapi menurun. Kemudian ada muncul gempa-gempa yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan kubah.
“Tetapi itu kan baru awal jadi belum kelihatan di atas,” sambungnya.
Ia dan juga tim PVMBG memastikan tidak adanya muncul kawah baru di puncak Gunung Marapi setelah dilakukan pemantauan menggunakan drone beberapa waktu lalu.