SUMBARKITA.ID – Dalam dua bulan puluhan kerbau ditemukan mati di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau. Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat menyebut puluhan kerbau itu mati diduga akibat terserang penyakit ngorok atau atau Septicemia Epizootica (SE).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kuansing, Asrul mengatakan, sedikitnya 65 kerbau ditemukan mati.
“Ini data kasus SE dari 15 Maret-9 Mei 2023 ada 65 kerbau yang ditemukan mati,” ungkap Asrul dilansir Riau Online, Jumat (12/5/2023).
Asrul melanjutkan, sebanyak 99 kerbau dilakukan potong paksa. Menurutnya, potong paksa ini dilakukan karena pemilik ternak khawatir, kerbau mereka akan tertular penyakit tersebut.
Asrul mengatakan, sejauh ini kasus paling banyak ditemukan di daerah Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah. Di daerah ini ditemukan 40 ekor kerbau mati dan 17 dilakukan potong paksa.
Kemudian di daerah Petapahan, Kecamatan Gunung Toar ditemukan 15 ekor kerbau mati dan 23 dilakukan potong paksa. Daerah Pulau Komang Sentajo ada 2 ekor mati dan 13 dilakukan potong paksa.
Selanjutnya, di daerah Bandar Alai Kari 3 ekor kerbau ditemukan mati dan 28 ekor dilakukan potong paksa.
“Di Teluk Beringin Gunung Toar ada 1 ekor mati dan 4 dilakukan potong paksa dan di Koto Rajo ada 4 ekor mati, 9 dilakukan potong paksa dan di Seberang Taluk ada 4 ekor yang dipotong paksa,” pungkasnya. ***