Sumbarkita – Proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dan Solok, Sumatera Barat, diperkirakan akan selesai dalam waktu 2,5 tahun.
Hal itu disampaikan oleh Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (HK), Adjib Al Hakim.
Proyek yang bernilai Rp2,793 triliun ini melibatkan PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (PT HPSL) sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP), yang merupakan konsorsium antara Hutama Karya (55%) dan Hutama Karya Infrastruktur (45%).
“Proyek bernilai Rp2,793 triliun ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 2,5 tahun masa konstruksi, dan 10 tahun masa operasi,” ungkap Adjib Al Hakim, dikutip Antara, Kamis (27/3).
Pekerjaan dalam proyek ini mencakup perencanaan teknis, pembangunan jalan dan flyover sepanjang 2,774 kilometer, serta preservasi selama masa operasional.
Setelah selesai, Flyover Sitinjau Lauik diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, mempercepat mobilitas penduduk, dan memudahkan akses ke fasilitas umum di Sumatera Barat.
Menurut Adjib, proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di jalur Padang-Solok yang terkenal ekstrem, sekaligus membuka akses ke destinasi wisata unggulan seperti Danau Singkarak dan Lembah Harau.