Pesisir Selatan – Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) di bawah kepemimpinan Bupati Rusma Yul Anwar dinilai menghadapi tantangan serius dalam tiga tahun terakhir.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap gambaran suram yakni, pengangguran meningkat, kemiskinan bertambah, dan pertumbuhan ekonomi semakin lesu.
Pengangguran Meningkat
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Pesisir Selatan mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2022, TPT berada di angka 4,61 persen, namun naik menjadi 4,75 persen pada 2023.
Peningkatan ini terjadi di tengah tren penurunan pengangguran di sebagian besar daerah lain di Sumatera Barat, yang secara keseluruhan mencatat penurunan TPT dari 6,28 persen pada tahun 2022 menjadi 5,94 persen pada 2023.
Ini seakan menunjukkan adanya ketimpangan serius dalam upaya menciptakan lapangan kerja di daerah berjuluk “Negeri Sejuta Pesona” itu.
Lonjakan Kemiskinan yang Mencemaskan
Kemiskinan di Pesisir Selatan juga mengalami peningkatan yang mencolok. Secara nasional, angka kemiskinan Indonesia pada Maret 2023 menurun 0,21 persen poin menjadi 9,36 persen.
Namun, di Kabupaten Pesisir Selatan justru jumlah penduduk miskin terus bertambah.
Pada tahun 2020, sekitar 35,46 ribu jiwa atau 7,61 persen penduduk hidup dalam kemiskinan. Angka ini meningkat menjadi 37,41 ribu jiwa atau 7,92 persen pada 2021.