Menteri Agama juga menekankan pentingnya kepercayaan diri santri di era modern.
“Santri masa kini harus yakin, mereka bisa menjadi apapun,” katanya, mencontohkan KH. Abdurrahman Wahid dan KH. Ma’ruf Amin sebagai tokoh santri yang menjadi pemimpin nasional.
Ini menunjukkan bahwa santri dapat berperan di berbagai bidang, tidak hanya sebagai pemimpin agama, tetapi juga sebagai pemimpin bangsa.
Dafrul dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merayakan Hari Santri bersama.
“Hari Santri adalah milik seluruh bangsa Indonesia. Mari kita doakan para pahlawan, ulama, dan santri yang telah berjuang untuk kemaslahatan bangsa dan agama,” ucapnya dengan penuh keharuan.
Deklarasi Pesantren Ramah Anak ini menjadi simbol nyata komitmen pesantren dalam mendukung perkembangan intelektual, spiritual, dan emosional santri. Pesantren diharapkan menjadi lingkungan yang aman dan mendukung pertumbuhan generasi penerus bangsa.
Acara peringatan Hari Santri 2024 di Payakumbuh diakhiri dengan tabligh akbar serta zikir dan doa bersama, menguatkan semangat peserta untuk terus berkontribusi dalam membangun masa depan Indonesia.
Pekikan semangat “Hari Santri 2024… Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan!” menjadi penutup yang penuh energi, mengingatkan bahwa perjuangan santri belum selesai.
Hari Santri kali ini menegaskan bahwa pesantren bukan hanya tempat pendidikan agama, tetapi juga pusat perlindungan dan pengembangan bagi anak-anak, menjadikan mereka generasi yang tangguh, berilmu, dan berakhlak mulia.