“Itu alasan UNESCO membentuk Tsunami Ready Community untuk mempersiapkan masyarakat yang berada di daerah-daerah berpotensi gempa dan tsunami dan meminimalisir korban jika bencana terjadi,” ungkapnya.
Sejauh ini, Dwikorita menilai Kota Padang menjadi salah satu kota yang secara fasilitas dan kesadaran masyarakat sudah sangat baik dalam upaya mitigasi bencana.
“Kesiapan suatu daerah untuk menghadapi bencana bukan dari infrastruktur saja, akan tetapi juga dari kesiapan masyarakat,” katanya lagi.
Dwikorita juga mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Padang yang sigap dalam mencapai 12 indikator yang telah ditentukan UNESCO.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar menjaga dan selalu saling mengingatkan tentang bahaya bencana alam yang kemungkinan terjadi.
“Saya juga mengapresiasi pemerintah di Sumbar, karena dalam dua bulan bisa mempersiapkan 12 indikator yang sudah ditetapkan UNESCO,” ucapnya.
“Jadi saya berharap semua indikator yang sudah ada dapat dijaga dan diinformasikan terus-menerus, karena kita tidak tau kapan bencana akan terjadi,” jelasnya. (*)
Editor: RF Asril