PADANG, SUMBARKITA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat Sumbar terutama Kota Padang akan bahaya segmen megathrust yang masih mengancam.
Menurutnya, banyak peneliti yang mengatakan lempeng-lempeng yang ada di sepanjang pantai Sumbar berpotensi patah dan menimbulkan gempa bumi.
“Banyak peneliti yang mengatakan, Sumbar banyak ditunjang oleh pembukaan lempeng Euroasia dan Indo-Australia yang rentan terjadi patahan,” katanya saat diwawancarai di sela-sela acara peresmian Tsunami Ready Community di Padang, Jumat (30/9/2022)
“Jika patah, maka akan ada pelepasan energi yang sering kita kenal dengan gempa bumi, hingga memicu tsunami,” ungkapnya lagi.
Dia mengatakan menurut sejumlah pakar, segmen megathrust yang terletak di sebelah barat pantai Sumbar jika bergerak dan patah berpotensi menimbulkan efek sangat dahsyat.
“Hal ini yang harus kita jaga dan kita antisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa, karena jika menghapus atau menghilangkannya kita tidak akan bisa,” ucapnya.
Ia mengatakan, sejak awal tahun 2022, Sekretaris Jendral PBB, melalui UNESCO sudah mendesain program bagi masyarakat yang berada di zona rawan tsunami agar dilengkapi dengan sistem peringatan dini dan siap untuk mengahadapi kemungkinan bencana yang terjadi dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.
KOMENTAR