Padang – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (18/5).
Operasi TMC kali ini dilaksanakan sebanyak tiga kali penyemaian (sorti) dengan durasi penerbangan lebih kurang 6 jam 11 menit. Penyemaian larutan garam (NaCl) dilakukan di wilayah sekitar daerah aliran sungai di lereng Gunung Marapi.
Total NaCl yang disemai pada operasi TMC kali ini berjumlah 3 ton., dimana satu kali penyemaian menggunakan 1 ton larutan garam.
“Sorti pertama dilakukan pada pukul 10.21 WIB dengan target penyemaian di sekitar wilayah tenggara hingga timur Kota Padang yakni wilayah Sijunjung dan Solok bagian selatan. Sorti 1 ini dilakukan dengan ketinggian 11.000 kaki,” ungkap BNPB dalam laporannya dikutip Minggu (19/5).
Sorti kedua dilaksanakan pada pukul 13.02 WIB, dengan target penyemaian awan di sekitar wilayah Pesisir Selatan yaitu bagian selatan Kota Padang. Penyemaian ini dilakukan di ketinggian 12.500 hingga 13.000 kaki.
Sementara sorti ketiga dilaksanakan pada pukul 15.59 WIB dengan target penyemaian di sekitar wilayah timur laut hingga timur Kota Padang, di ketinggian 11.000 kaki.
Penyemaian dilakukan di pagi menjelang siang hingga sore hari karena awan potensi hujan sudah teridentifikasi ketika menjelang siang hari. Hal ini sebagaimana prediksi curah hujan harian dari BMKG di lima wilayah yaitu Pariaman, Padang, Bukittinggi, Batu Sangkar, dan Padang Panjang diprediksi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sebesar 6,3 sampai 16,6 milimeter per hari.
Operasi TMC kali ini merupakan pelaksanaan TMC hari keempat sejak 15 Mei 2024, guna mendukung percepatan masa transisi darurat ke pemulihan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumatra Barat.
Adapun total jam terbang kumulatif operasi TMC tersebut sejak 15 hingga 18 Mei 2024 berjumlah 22 jam 23 menit.