SUMBARKITA.ID — Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Firdaus mengimbau masyarakat yang berdomisili atau beraktivitas di sepanjang bibir pantai ikut menjaga kelestarian penyu.
Firdaus menyebut penyu merupakan hewan amfibi yang terancam keberadaannya di Kabupaten Pesisir Selatan. Jika tidak ada kesadaran masyarakat turut menjaga, maka ia khawatir penyu akhirnya benar-benar punah.
Terkait hal itu, pihaknya selain menggencarkan sosialisasi, juga melibatkan kelompok masyarakat sadar wisata dan nelayan di pinggir pantai untuk melakukan pengawasan dan pelestarian penyu di daerah itu.
“Upaya ini kami lakukan karena penyu merupakan hewan dilindungi yang saat ini tengah berada di ambang kepunahan. Sementara beberapa titik di pesisir pantai Pesisir Selatan, ada yang dijadikan sebagai tempat persinggahan untuk bertelur oleh hewan ini, termasuk juga beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang ada di daerah ini,” kata Firdaus di Painan, Rabu (18/1/2023).
Firdaus berujar, hingga kini pihaknya terus mengajak masyarakat dipinggir pantai untuk aktif melakukan pengawasan agar tidak ada yang mengganggu keberlangsungan penyu saat bertelur. Ia meminta kepada masyarakat agar tidak menjadikan telur penyu sebagai konsumsi untuk dimakan ataupun dijual.
“Masyarakat kami ajak langsung untuk melakukan pengawasan ini. Tujuannya agar mereka yang berdomisili di pinggir pantai sama-sama memiliki tanggung jawab untuk membudidayakan penyu ini,” ucapnya lagi.
Baca Juga: Ikan Endemik Pesisir Selatan Terancam Punah, Diduga Ini Penyebabnya
Dia menjelaskan, saat ini ada enam jenis penyu yang sudah diambang kepunahan. Namun demikian, jenis tersebut semuanya bisa dijumpai di perairan Pesisir Selatan.
“Di antaranya, penyu hijau, penyu sisik, penyu tempayan, penyu belimbing, penyu ridel dan penyu pipih. Semua jenis ini bisa ditemui di perairan Pessel,” ujarnya.