“Namun kali ini, keterikatan emosional itu tampak berkurang. Sebab, kedekatan kepentingan pemilih terhadap calon yang dipilih memainkan peran penting,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, banyak pemilih yang terhalang oleh pekerjaan, kuliah, atau kegiatan sehari-hari lainnya.
Tidak hanya itu, kejenuhan terhadap proses pemilihan dan rendahnya kepercayaan terhadap situasi politik juga menjadi faktor yang signifikan.
“Kejenuhan dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap situasi politik saat ini menjadi penyebab utama rendahnya partisipasi untuk memilih,” ucapnya lagi.
Melihat situasi ini, Rodi Chandra menyerukan agar semua pihak, baik penyelenggara pemilu, pengawas, maupun masyarakat untuk berperan aktif dalam menyukseskan pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
“Ya, ini harus menjadi perhatian serius bagi penyelenggara dan pengawas di Pilkada mendatang. Kita semua harus berperan aktif mengajak pemilih untuk lebih antusias dan terlibat langsung dalam pesta demokrasi nanti,” ujarnya.
Rodi Chandra optimis bahwa dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Pilkada serentak mendatang dapat menjadi momentum penting untuk perubahan dan kemajuan daerah.
“Mari kita wujudkan Alek Pilkada Pesisir Selatan nantinya yang menjunjung tinggi rasa kebersamaan dan santun dalam semangat membangun daerah berjuluk Negeri Sejuta Peson ini,” tuturnya.