Pariaman – Ibu murid Sekolah Dasar (SD) kelas 1 di Pariaman yang diduga menjadi korban perundungan (bullying) kakak kelas mengaku terpaksa mengubah cerita. Hal itu semata-mata agar kedua anaknya bisa melanjutkan sekolah tanpa beban.
Sumbarkita mengunjungi keluarga korban pada Kamis (28/9). Ibu korban yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu menceritakan kronologi kejadian sambil berurai air mata. Ibu korban tak mau namanya disebutkan di pemberitaan. Sumbarkita menginisialkan namanya dengan A.
A memulai cerita dari saat dirinya diminta untuk menyampaikan klarifikasi di sekolah tempat dua anaknya menuntut ilmu. Saat itu dirinya diminta menghadap Kepala Sekolah dan pihak lainnya.
Ia merasa tertekan dan terintimidasi. Kepada wartawan yang hadir menemui dirinya, A terpaksa menuturkan cerita yang berbeda. Padahal kenyataannya tidak seperti yang diceritakan.
“Kejadian sebenarnya, saat itu resleting anak saya terbuka. Lalu beberapa murid kelas 5 menertawakan anak saya. Salah satu murid kelas 5 juga langsung menanggalkan celana anak saya. Anak saya juga disiram pakai air. Peristiwa itu terjadi di depan warung kawasan sekolah,” ungkap A.
Mendengar cerita anaknya dibully dadanya rasa terbakar.
“Ibu mana yang mau anaknya digitukan. Rusak mental anak saya. Saat dilaporkan kepada kepala sekolah, langsung mereka dipanggil,” katanya.
Korban lalu disuruh menunjuk kakak kelasnya yang telah membully.