SUMBARKITA.ID – Pencabulan anak dibawah umur terus berulang di Sumatera Barat. Setelah heboh kasus 2 orang ayah di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam yang tega mencabuli anaknya sendiri beberapa waktu yang lalu. Kali ini peristiwa pencabulan anak dibawah umur terjadi di Kabupaten Dharmasraya.
Pelaku pencabulan merupakan seorang mahasiswa berinisial AL (23) yang tega mencabuli seorang Anak Baru Gede (ABG) yang masih berusia 17 tahun. Pencabulan terhadap korban pun telah dilakukan sebanyak tiga kali.
Pencabulan terhadap ABG di Kabupaten Dharmasraya ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Dharmasraya, AKP Dwi Angga Prasetyo. Dimana pelaku dan korban awalnya berkenalan di media sosial.
“Pelaku dan korban berkenalan melalui media sosial. Kemudian pelaku berhasil merayu korban untuk bisa bertemu,” kata Kasat Reskrim, Kamis (2/6/2022).
Setelah bertemu, pelaku membawa korban ke sebuah rumah di kawasan nagari Koto Gadang, Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya pada Rabu (4/5/2022). Disanalah pelaku mencabuli korban.
“Korban ini masih berumur sekitar 17 dan masih tergolong anak dibawah umur. Tujuan pelaku merayu korban karena ingin melampiaskan hawa nafsunya,” kata Kasat Reskrim lagi.
Pihak keluarga yang mengetahui anak gadisnya dicabuli oleh pelaku tidak terima. Mereka pun melaporkan kasus pencabulan ini ke Polres Dharmasraya. Setelah mendapatkan laporan tersebut, Satreskrim Polres Dharmasraya langsung melakukan pengejaran terhadap AL.
Sampai akhirnya AL berhasil diamankan di kawasan Pangean Bawah, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
“Saat diinterogasi, pelaku ini mengakui perbuatannya dan dia mengaku telah menyetubuhi korban sebanyak tiga kali,” tuturnya.
Usai pemeriksaan, kata Dwi, pelaku saat ini ditahan dan sejumlah barang bukti berupa baju kaos warna orange dan celana celana jeans panjang wanita dan lainnya.
“Selanjutnya pelaku ini melakukan tahap pemeriksaan serta menyiapkan berkas perkaranya untuk di lanjutkan ke pengadilan,” katanya.
Sementara pelaku diduga melanggar pasal 76 D Jo pasal 81 ayat (1) Pasal 81 ayat(2) Undang-Undang no 17 thun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU no1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
“Atas perbuatannya, pelaku tindak krimanal perbuatan persetubuhan terhadap anak dibawah umur diancaman hukuman 5 tahun hingga 15 tahun penjara,” tuturnya. (*)
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha
